Dina Aisyah: Florida vs Texas (Bag. 1)

16 Februari 2020
Mizwaruddin
Dibaca 270 Kali

Siang itu setelah separuh dari waktu istirahat kami berlalu, aku bersama kolega Korea dan Amerika bermaksud menghabiskan sisa istirahat dengan meminum kopi di cafetaria. Duh, kali ini giliranku mentraktir mereka kopi, batinku. Bukan apa-apa, tapi karena hari ini aku lupa membawa uang cash.

"I need to withdraw money first, wait a minute.."

Setelah menarik beberapa lembaran hijau mata uang won, kami menuju ke cafetaria.

"What would you like to drink? And how about you, Emily?"

Belum selesai kami memesan, Dr. Z menimbrung "can I get some espresso?" Dia memang orang Prancis keturunan Aljazair yang menjadi Technical Assistant di sini. Sedangkan Emily adalah SME senior LM yang telah berada di sini lebih dari tiga tahun. Sedangkan kolega Korea ku adalah research engineer yang telah bertugas lama di Negeri Paman Sam tetapi kini memilih kembali ke Korea. Aku sendiri siang itu memesan Green tea latte, sedangkan kolegaku Vanilla latte. Emily memilih hot americano.

Tak lama pesanan kami datang, "lets them bring our order.."
"but I am the youngest.. " kataku kepada kolegaku yang disambutnya dengan cengiran yang membuat matanya lebih sipit. Aku pun beranjak mengambil green tea latte ku dan pesanan Emily, americano.

Kami berempat mengitari meja mungil khas caffe. Dr. Z membuka percakapan.

"Would you show them about the mussel last week, Emily? Dina, last week I cooked mussel," tentu saja yang dimaksud Dr. Z adalah kerang.

Tapi sayangnya, dengan perbendaharaan bahasa inggris ku yang pas-pasan, kata mussel aku asosiasikan dengan roti khas Prancis. Apa itu roti mussel? pikirku. Apakah aku pernah makan? Atau semacam roti pastry di bakery.

"I never try it.." jawabku pasrah.

Dr. Z seketika terlihat kecewa mendengar jawabanku sedangkan kolega Koreaku hanya melihatku beberapa saat. Mungkin batinnya, ah masak orang Indonesia tidak pernah makan kerang.. batinnya.. haha.

Melihat kebingunganku, Emily langsung menyambar hp-nya dan mencari di google gambar mussel, kerang.

"Ah. Mussel. Wow, thats my favourite.. !" Sambarku seketika melihat gambar kerang di hp Emily. Demi mendengar itu, seketika rona wajah kedua orang ini berubah sepuluh tahun lebih muda karena gembira.

"Thats her favourite...!" Kata Emily kepada Dr. Z.
Sedangkan kolega Korea ku menghirup vanilla lattenya "yes, thats so delicious"

"He cooked the mussel and avocado dessert. You know, he took out the avocado flesh and mixed it up with some delicious ingridents. I dont know how he did it. It takes a lot of effort.." kata Emily semangat.

"Also he mixed it with a kind of beacon ..."

"No, not beacon.. it was smoked beef.." sela Dr. Z sambil melihatku khawatir, dia tahu beacon bukan makanan yang halal. 

"Well, you are a good chef." Selaku. Mau nyela omongan dua orang senior ini harus hati-hati. Karena setelah berhasil menyela, kamu harus siap untuk membuat percakapan panjang setelah mendapatkan perhatian penuh dari mereka. Dan awalnya aku merasa itu tidak mudah.

"E is good, Dina. She fundraise a car for children school mobility. Not only for LM TA's.."

"Wow.." jawabku.

"So you are going to go back to... Forth Worth"

"Texas.." jawab Emily hampir bersamaan dengan pertanyaanku.

"But, do you know? Texas is much bigger than Florida" candanya.

 

To be continued …