Serbaneka Panen Raya: Bercucur Peluh Kaum Buruh

15 April 2019
Mizwaruddin
Dibaca 179 Kali
Serbaneka Panen Raya: Bercucur Peluh Kaum Buruh

Mutih Kulon - Panen Raya Padi di Desa Mutih Kulon bukan hanya dinanti-nantikan oleh para petani, melainkan juga oleh para tukang ojek gabah dan tukang manol. Mereka turut mengais rezeki dari para penebas padi. 

Peraturan di Desa Mutih Kulon melarang truk yang dibawa oleh para penebas padi masuk ke area persawahan mengingat letak persawahan berada di belakang permukiman sehingga dikhawatirkan dapat merusak infrastruktur jalan kampung. Selain itu, para penebas juga dilarang membawa kuli panggul sendiri. Hal ini bertujuan untuk memberikan peluang kerja bagi warga desa. Benar saja, dengan diberlakukannya kedua peraturan tersebut dimanfaatkan oleh para pemuda untuk mengais pundi-pundi rupiah dengan menjadi tukang ojek gabah sekaligus tukang manol gabah.  

Dengan dilarangnya truk masuk ke area persawahan, tentunya dibutuhkan transportasi untuk mengangkut gabah dari sawah ke jalan raya. Inilah yang dimanfaatkan oleh para tukang ojek gabah. Dengan mengendarai sepeda motor yang sudah dimodovikasi, mereka berjuang menyusuri jalan persawahan dengan membawa 3-5 zak gabah. Tidak jarang mereka harus jatuh bangun dari kendaraannya karena kondisi jalan yang licin karena guyuran hujan.

Di Mutih Kulon ada dua kelompok ojek gabah, yaitu kelompok Kemantren dan Mutih Kulon. Kedua kelompok tersebut sudah bersepakat membagi area kerja sehingga tidak terjadi bentrokan gara-gara berebut angkutan. Jasa ojek yang mereka berikan dihargai Rp 300.000 per bahu. Dalam satu hari selama musim panen, masing-masing kelompok bisa mengangkut 3-5 bahu. 

Selain jasa ojek gabah mereka juga sekaligus melayani jasa manol gabah. Untuk menaikkan gabah ke truk, mereka mematok harga Rp 5.000 per kwintal. Jika diakumulasi dengan hasil ngojek,  setiap anggota bisa meraup Rp 100.000-Rp 150.000 per hari. Hasil yang mungkin tidak sebanding dengan jirih payah mereka. Tidak jarang mereka harus bekerja mulai pagi hingga larut malam.